TERNYATA INDONESIA ADALAH ATLANTIS
Atlantis, kita banyak mendengar tentang kota ini, yang konon memiliki
peradaban yang sangat tinggi, tapi kemudian hilang karena ditelan
bencana besar.
Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama
kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan
dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Beberapa
hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya
berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki
kemiripan karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar,
periode waktu yang relevan), tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan
sebagai kisah sejarah Atlantis yang sesungguhnya.
Kebanyakan
lokasi yang diusulkan berada atau di sekitar Laut Tengah atau disekitar
Laut Hitam. Beberapa hipotesis yang lain menyatakan Atlantis berada pada
pulau yang telah tenggelam di Eropa Utara,atau di Laut Utara. Beberapa
telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai lokasi. Kepulauan
Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, sebelah barat selat
Gibraltar tetapi dekat dengan Laut Tengah. Berbagai kepulauan di
Atlantik juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, terutama Kepulauan
Azores. Pulau Spartel yang telah tenggelam di selat Gibraltar juga
telah diusulkan.
Hingga pada akhir th 2005, Prof. Arysio
Santos yang menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis the Lost
Continents Finally Found”.
Didalam buku tersebut, secara tegas
dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600
tahun yang lalu itu adalah di Indonesia. Beliau menunjukkan perbandingan
yang menunjukkan Indonesia adalah lokasi Atlantis yang hilang
dibandingkan lokasi-lokasi perkiraan sebelumnya.
Dalam buku ini
beliau membandingkan berdasarkan : Sistem irigasi, Keberadaan
mammoth/gajah, Ukuran benua, Iklim Tropis, Keberadaan Kelapa dan Nanas,
Konstruksi Megalitikum, Kekayaan tambang dan lain-lain
(http://atlan.org/articles/checklist)
Ilmu yang digunakan Santos
dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi,
Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative
Mythology.
Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara
makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’
dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan,
menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan
berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.
Warga Atlantis yang
semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah
menjadi ambisius. Para dewa kemudian menghukum mereka dengan
mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang
sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu.
Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan
bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah
sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam
bahasa setempat.
Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato
11.600 tahun SM, secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es
Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat
hebat. Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang
hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia :
Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana
banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara
masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia .
Sulawesi,
Maluku dan Irian masih menyatu dengan benua Australia dan terpisah
dengan Sumatera dan lain-lain itu. Kedua kelompok pulau ini dipisahkan
oleh sebuah selat yang mengikuti garis ‘Wallace’.
Posisi Indonesia
terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan
sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan
terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of
Fire’. Hingga terjadinya letusan gunung berapi secara berurutan, yang
menyebabkan melelehnya lapisan es dan menimbulkan gempa dan tsunami yang
menenggelamkan dataran rendah.
Benarkah hypothesis itu?? Dengan
kecanggihan teknologi saat ini, yang memungkinkan pencarian di kedalaman
laut, kebenaran seluruh hypothesis yang pernah ada tentang Atlantis
mungkin akan segera terungkap..
Bagaimana menurut anda? Benarkah bangsa Indonesia adalah keturunan bangsa Atlantis yang terselamatkan??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar